Recomended

AGAINST CORRUPTION COLLUSION & NEPOTISM

"NEGERI MAKMUR TANPA KORUPSI"

Selasa, 12 April 2011

ETIKA bagian 2


Pentingnya kewajiban (norma moral) .

Terutama dalam dilema moral perlu mendasarkan diri pada prinsip moral.

Syarat yang harus dipenuhi untuk suatu perbuatan baik



Tujuan : harus baik

Cara yang ditempuh (perbuatan) : harus baik

Keadaan sekitar (circumstances) : harus baik

Keutamaan dan watak moral

Keutamaan : disposisi watak yang memungkinkan seseorang bisa bertingkah laku secara moral

Keutamaan berkaitan dengan kehendak : membuat kehendal cenderung ke arah tertentu

Keutamaan diperoleh dari hasil pembiasaan (= hasil latihan)

  • Tidak dimiliki sejak lahir
  • Terutama melalui pendidikan dan tindakan korektif
  • Berlangsung “ melawan arus”
  • Dibedakan dengan sifat watak non-moral yang dimiliki secara “alamiah”

Keutamaan dan ketrampilan

Persamaan :

  • Sama sama diperolehh melalui latihan, juga berciri korektif
  • Sifat watak non-moral (alamiah) sama-sama dapat membantu, ketrampilan dan keutamaan

Perbedaan :

  • Dalam hal kemampuan melakukan perbuatan
  • Perihal tindakan korektif dalam mengatasi kesulitan didalamnya
  • Dalam hal cara memperolehnya
  • Berkaitan dengan hal mmebuat kesalahan

Keutamaan / kebajikan pokok

  • Kebijaksanaan
  • Keberanian
  • Pengendalian diri
  • keadilan

Teori etika normatif

Pertanyaan dasar : menrut norma manakah kita seharusnya bertindak ? atau : manakah tolak ukur objektif pertanggung jawaban moral kita ?

Teori Teleologis

Ajarannya : betul salahnya suatu tindakan tergantung dari akibat-akibatnya

Kelemahannya :

  • Menghilangkan dasar kepastian
  • Kurang tegas dalam memberi jawaban
  • Kadang menghalalkan segala cara

Jenisnya

1. Hedonisme (hedone = kenikmatan)

Ajarannya : yang baik bagi dirinya sendiri adalah yang membawa kenikmatan / kesenangan

Kritik : bersifat egois dan tidak mencukupi sebagai pertanggung jawaban moral suatu tindakan

2. Eudemonisme (eudaimonia = kebahagiaan)

Ajarannya : yang baik bagi manusia adalah yang mmebuat dia bahagia

Jalan pikirannya : manusia dalam bertindak ada dua tujuan :

  • tujuan demi tujuan selanjutnya
  • tujuan demi dirinya sendiri (kebahagian)

Menurut Aristoteles :

Kebahagiaan dicapai dalam melakukan sesuatu , yakni dengan mengembangkan secara optimal segala potensi yang ada pada kita

Tindakan itu (tiga bentuk hidup) ialah :

  • Hidup mencari nikmat
  • Hidup berpolitik
  • Hidup berfilsafat

Kritik : selai egois juga tidak mencukupi sebagai pertanggung jawaban moral suatu tindakan

3. Utilitarisme ( Utilitas = berguna)

Ajarannya : yang baik adalah yang membawa manfaat bagi orang banyak

Keunggulannya : tidak bersifat egois, melainkan universal

Kelemahannya : tidak menjamin keadilan dan hak-hak manusia

Teori Deontologis (deon = wajib)

Ajarannya : baik buruknya suatu tindakan tidak tergantung akibatnya, melainkan ada cara bertindak yang begitu saja wajib atau dilarang.

Kelemahannya :

  • Sifat mengharuskannya
  • Bisa fanatisme buta

Deontologis peraturan

Ajarannya : norma moral berlaku begitu saja (menurut Immanuel kant, berlaku imperatif katagoris)

Kesulitan :

  • Tentang nilai suatu tindakan yang berasal dari suatu kecenderungan spontan dan motif berbuat baik
  • Tentang tanggung jawab manusia terhadap akibat dari suatu tindakan

Jalan keluar :

Immanul Kant : bertindaklah sedemikian rupa sehingga orang lainpun dapat bertindak demikian

Willian D Ross : harus dibedakan kewajiban yang berlaku prima facie dan kewajiban yang sebenarnya

Deontologis tindakan (disebut juga etika situasi)

Ajarannya : setiap situasi adalah unik

  • Yang baik adalah yang baik dalm situasi tertentu
  • Membedakan norma moral umum dan norma moral konkret

Kritik : tindakan sesuai dengan rasionalitas kesadaran moral

Kesimpulan : dari semua teori penting yang dibahas tidak terdapat satu sistem pun sama sekali memuaskan, yang bisa menjadi jawaban satu-satunya atas pertanyaan dasar kita.

Kaidah dasar moral

Kaidah sikap baik

Sebagai landasan dari semua norma moral

  • Harus membuat yang baik dan mencegah yang buruk
  • Selalu bersikap baik terhadap siapa dan apa saja
  • Berbuat baik = memandang seseorang / sesuatu tidak hanya sejauh berguna bagi saya
  • Pelaksanaannya tergantung apa yang baik dalam situasi konkret

Menghadapi dilema : Harus memilih yang ada kelebihan maksimal dari akibat baik dibanding akibat-akibat buruk (meminimalkan akibat-akibat buruk)

Kaidah keadilan

Kaitan dengan sikap baik

· Mengandaikan kaidah sikap baik

· Perlu berbuat baik secara adil

· Keadilan menjamin pelkasanaan kebaikan dengan benar

Pengertian keadilan

Sederhana : Memberi kepada siapa saja apa yang menjadi haknya

Lebih dasar : Memberi perlakuan yang sama terhadap orang lain

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

Keadilan (seperti halnya sikap baik) bermaksud membahagiakan orang lain.

Perbedaan dalam kemampuan dan kebutuhan orang membenarkan perlakuan yang berbeda.

Perumusan lebih rinci :

Memberi perlakuan yang sama terhadap orang lain berarti :

Memberi sumbangan yang relatif sama terhadap kebahagiaan mereka, diukur pada kebutuhan mereka

Menuntut dari mereka pengorbanan yang relatif sama, diukur pada kemampuan mereka

Kaidah hormat terhadap diri sendiri

Maksudnya atau pengertiannya

Berdasarkan pada faham bahwa manusia adalah “ pesona”

Wajib untuk mmeperlakukan diri sendiri sebagai sesuatu yang bernilai pada dirinya sendiri.

Dua arah :

Tidak membiarkan diri diperlakukan tidak baik.

Tidak membiarkan diri terlantar.

Kesimpulan :

Kewajiban terhadap orang lain (kaidah sikap baik dan keadilan) mesti dibarengi oleh perhatian yang wajar terhadap diri sendiri. Dalam berbuat baik dan adil kepada orang lain, kita tidak membuang diri kita sendiri.

Dasar dari kaidah dasar

  • Ketiga kewajiban dasar terdahulu adalah sebagai jaminan pelaksanaan dari dua nilai paling tinggi dan fundamental, yaitu nilai dari apa saja yang ada dan nilai tak terhingga dari setiap makhluk berakal budi.
  • Oleh karena itu :

Melaksanakan kewajiban itu merupakan tuntutan kodrat.

Tidak melaksanakan kewajiban = ingkar terhadap kodratnya.

  • Kedua nilai tadi berasal dari sumbernya yang paling dasar. Maka kaidah ketuhanan adalah dasar dari kaidah dasar yang sebenarnya.

Pengatar etika terapan

Peluang dan tantangannya

Perhatian yang semakin besar terhadap etika

Awal kebangkitan.

Mulai sekitar dekade 1960-an.

Tampil dalam bentuk etika terapan (applied ethics).

Dua faktor pemicu utama dalam serempak.

Persoalan etis yang ditimbulkan oelh kemajuan ilmu dan teknologi.

Gerakan hak dipelbagai bidang.

Adanya tanda – tanda kejayaan etika.

Kesimpulan : etika terapan lahir ditengah suasana yang jelas ditandai kepedulian etis yang luas dan mendalam.

Bidang garapan etika terapan

Pertanyan : etika terapan berbicara tentang apa?

Beberapa pembagianyang bisa dibuat :

Dua wilayah yang disoroti, yaitu sudut profesi dan sudut masalah

Pembagian lain kedalam mikro etika, dan juga meso etika (madya)

Pembagian lain ke dalam etika individual dan etika sosial

Etika terpan dan pendekatan multi disipliner

Pentingnya kerjasama dengan ilmu-ilmu lain (dibedakan dengan interdisipliner).

Didalammnya peranan ahli etika (etikawan) sangat terbatas

Peranan sangat terbatas ini mengakibatkan beberapa aplikasi

Pentingnya pendekatan kasuistik

Maksudnya : Memecahkan kaus-kasus konkret denga menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum.

Alasan penggunaan kasuistik

Etika di depan ilmu dan teknologi

Ambivalensi kemajuan ilmu dan teknologi.

Masalah otonomi ilmu (teknologi) dan perjumpaanya dengan nilai-nilai moral.

Pertanyaan : Apakah semua yang bisa dikerjakan ilmu dan teknologi pada kenyataannya boleh dikerjakan juga?

Masalahnya : kalau tidak boleh, siapa yang menentukan?

Adanya kesan : teknologi itu terkendali dan kebal terhadap tuntutan etis.

Namun terdapat tanda-tanda yang menimbulkan harapan

Metode etika terapan

  • Adanya sikap awal : suatu sikap yang bisa pro, kontra atau netral saja tentang masalah-masalah tertentu.
  • Perlu informasi yang memadai dan relevan tentang topik itu.
  • Perlu berpegang pada norma-norma moral yang relevan dengan topik itu
  • Proses pembahasan harus mematuhi tuntutan logis rasional

Tentang kode etik profesi

Pengertian : suatu tingkah laku moral suatu kelompok dalam masyarakat yang dirumuskan melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang diharapkan akan dipegang teguh oelh seluruh anggota kelompok itu.

“Manfaat kode etik “

  • Setiap klien mempunyai kepastian bahwa kepentingannya akan terjamin.
  • Sebagai kompas penunuk arah moral bagi suatu profesi.

Hubungan dengan etika

  • Kode etik merupakan produk etika terapan.
  • Kode etik akan selalu didampingi oleh refleksi etis.

Supaya bisa berfungsi, maka:

  • Kode etik dibuat oleh kelompok profesi itu sendiri.
  • Harus menjadi hasil pengaturan diri (self regulation) dari profesi itu.
  • Pelaksanaannya harus diawasi terus menerus.

Etika profesi

Profesi pada umumnya

  • Pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan kelompok
  • Sebagai sumber utama nafkah hidup
  • Mengandalkan ketrampilam atau keahlian khusus
  • Melibatkan pribadi secara mendalam

Profesi Khusus / luhur

  • Hakekatnya : Penngabdian dan pelayanan kepada masyarakat
  • Dijalankan sebagai panggilan
  • Contoh : dokter, pengacara, dll.

Ciri-ciri profesi (terutama profesi luhur)

  • Memiliki kemampuan yang dituntut untuk itu
  • Memilih kaidah dan standar moral yang tinggi
  • Mengutamakan pengabdian kepada masyarakat
  • Ada izin khusus untuk pelaksanaannya
  • Menjadi anggota suatu organisasi profesi

Kesimpulan : Kaum profesional adalah orang-orang yang memiliki tolak ukur perilaku yang berbeda diatas rata-rata.

Prinsip –prinsip etika profesi

Sikap tanggung jawab :

Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan hasil-hasilnya

Terhadap dampak dari pofesi itu untuk kehidupan orang lain dan lingkungan masyarakat pada umumnya.

Hormat terhadap hak orang lain (menjunjung tinggi keadilan)

Memiliki otonomi dalam menjalankan profesinya

Etika profesi khusus / luhur

  • Etika profesi = Keseluruhan tuntutan moral yang harus ada dalam pelaksanaan sebuah profesi.
  • Secara konkret hal itu terwujud dalam kode etik = kumpulan kewajiban yang mengikat para profesional dalam parkteknya.
  • Memiliki idealisme tinggi dan realistis, yaitu sikap dan tindakannya dilandasi oleh motivasi untuk mau melaksanakan hal-hal yang luhur

Menuju profesi luhur.

Apakah bisnis termasuk profesi luhur ?

1.Pandangan praktis realis

  • Tujuan dari bisnis adalah : Mencari keuntungan
  • Sangat didukung oleh Milton friedman : Hanya keuntunganlah yang menjadi satu-satunya motivasi dasar orang berbisnis.

Pertanyaan yang relevan disini : Apakah buruk dari segi moral sekalpun kalau orang mencari keuntungan? Friedman menjawab : Tidak! Alasannya?

2. Pandangan Ideal

  • Tujuan bisnis : Melayani kepentingan masyarakat. Didukung oleh Konosuke Matsushita

Fokus bukan keuntungan tapi melayani kebutuhan masyarakat

Keuntungan tidak lain adalah simbol kepercayaan masyarakat

Bisnis punya misi : meningkatkan standar hidup masyarakat

Bisnis dilihat sebagai menjual citra kepada masyarakat

Hal-hal yang perlu dikembangkan

Pertukaran timbal balik secara fair diantara piak yang terkait

Memperjuangkan keadilan komutatif

Etika bisnis (Kaitan Etika dan Bisnis)

Pertanyaan : apakah antara bisnis dan etika ada hubungan? Adakah etika bisnis?

Ada dua pandangan :

1. Antara bisnis dan etika tidak ada hubungan sama sekali

  • Pandangannya : Dalam bisnis orang menyibukkan diri dengan jual-beli, membuat produk dan menawarkannya untuk mendapat untung, tapi orang tidak berurusan dengan etika atau moralitas.
  • Ungkapan-ungkapan yang senada dengan istilah diatas, oleh Richard T. De George disebut sebagai “ Mitos Bisnis Amoral” (bukan immoral)
  • Dasar pemikirannya
    • Bisnis sama dengan judi
    • Bisnis punya aturan sendiri
    • Yang mematuhi aturan moral dalam bisnis akan merugi dan tersingkir
  • Argumen pendukung
    • Jika suatu praktek secara legal diterima maka secara etis juga diterima
    • Jika praktek itu begitu umum, maka diangap sebagai ‘norma’ mengikat yang berlaku umum.

2. Prinsip Etika berlaku dalam bisnis

  • Bisnis tidak seratus persen sama dengan judi
    • Sama dengan judi : berani mengambil resiko, berani berspekulasi, berani bertaruh
    • Beda dengan judi : yang dipertaruhkan dalam bisnis jauh lebih luas dan dalam
  • Tidak benar bisnis punya aturan sendiri lepas dari aturan sosial masyarakat pada umumnya. Alasannya:
    • Bisnis adalah bagian aktivitas penting dari masyarakat
    • Bisnis adalah kegiatan antar manusia
    • Maka etika diperlukan sebagai pemberi arah keputusan dan tindakan
  • Tidak benar bahwa yang mematuhi aturan moral dalam bisnis akan merugi dan tersingkir dari persaingan
  • Bisnis yang sukses adalah bisnis yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral
  • Harus dibedakan antara legalitas dan moralitas
  • Etika tidak sama dnegan ilmu empiris
  • Dalam kondisi tertentu dibenarkan adanya penyimpangan dari segi etika, tapi tidak berarti bisnis tidak mengenal etika
  • Berbagai aksi protes yang terjadi dimana-mana menunjukkan bahwa banyak orang menghendaki dan mendambakan agar bisnis dijalankan secara baik serta tetap mengindahkan norma-norma etika

Prinsip – Prinsip etika bisnis

  • Prinsip otonomi
  • Prinsip kejujuran
  • Prinsip berbuat baik (positif) dan prinsip tidak berbuat jahat (negatif)
  • Prinsip keadilan : adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
  • Prinsip hormat pada diri sendiri

Masalah yang dihadapi dalam dunia bisnis

  • Standar moral para pelaku bisnis masih sangat lemah
  • Pada tingkat perusahaan sering terjadi konflik kepentingan
  • Tidak atau belum adanya organisasi profesi bisnis dan manajemen yang berfungsi menegakkan kode etik bisnis dan manajemen
  • Peralihan dari masyarakat sedang berkembang menuju masyarakat maju
  • Adanya ketidak stabilan politik dalam negeri

Etika Bisnis (tanggung jawab Sosial Perusahaan)

Status perusahaan

  • Status Legal : suatu badan hukum, yang memiliki sejumlah hak kewajiban
  • Pertanyaan : adakah tanggung jawab sosial moral perusahaan
  • Perusahaan sebagi ”pribadi” artifisial mungkin mempunyai tanggung jawab(legal dan sosial)
  • Tanggung jawab sosial perusahaan, menurut Theodora Levitt, dibedakan:
    • Tanggung jwab ekonomi : memperbesar usaha dan mendapatkan keuntungan
    • Tanggung jawab sosial : urusan negara

Persoalan : dalam rangka memenuhi tanggung jawab ekonominya, terdapat konsekuensinya, yang dari segi sosial dapat merugikan masyarakat.

Argumen penentang adanya tangung jawab sosial perusahaan

  • Tujuan bisnis = mengejar keuntungan sebesar-besarnya :perlu efisiensi
  • Membuat perhatian terpecah (target ekonomi dan sosial)
  • Biaya keterlibatan social akan memberatkan masyarakat
  • Bisnis sudah memiliki kekuatan yang memadai, tidak perlu dukungan
  • Kurangnya tenaga terampil untuk memenuhi aneka kebutuhan sosial
  • Sulit mmebuat pilihan moral dalam menjalankan tanggung jawab sosial

Argumen pendukung perlunya tanggung jawab sosial

  • Kebutuhan dan harapan masyarakat mengalami perubahan
  • Semua manusia mempunyai tanggung jawab sosial moral (kewajiban moral)
  • Bisnis tidak boleh hanya sekedar mengeksploitasi sumber daya yang terbatas
  • Bisnis akan lebih bisa berkembang dalm lingkungan sosial yang lebih baik
  • Untuk mengimbangi kekuasan bisnis yang sudah begitu besar
  • Bisnis memilki sumbersumber daya yang berguna bagi kehidupan sosial
  • Untuk menjamin keuntungan bisnis jangka panjang

Isi tanggung jawab sosial

Terhadap relasi primer : memenuhi semua kewajiban terhadap pihak-pihak yang terlibat langsung dengan bisnis kita.

Terhadap relasi sekunder : bertanggung jawab atas operasi dan dampak bisnis kita terhadap masyarakat dan lingkungan sosial pada umumnya.

Tanggung jawab terwujud dalam dua bentuk

· Positif : Melakukan kegiatan-kegiatan yang bukan didasarkan pada pertimbangan untung rugi, melainkan didasarkan pada pertimbangan demi kesejahteraan sosial.

· Negatif : Bisnis menahan diri untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, yang sebetulnya menguntungkan dari segi bisnis, tapi dari segi sosial merugikan kepentingan dan kesejahteraan sosial masyarakat.

Dari segi etika, tanggung jawab bisnis scara negatif, harus dilaksanakan yang cara positif tidak wajib

Akan tetapi, sejauh mampu dari segi ekonomi, maka dia wajib secara moral untuk sosialnya dengan cara positif

Luas dan jangkauan serta isi konkret dari tanggung jawab ini, diserahkan kepada pelaku bisnis itu sesuai situasi konkret yang dihadapinya.

Etika bisnis (kewajiban karyawan dan perusahaan)

Kewajiban karyawan terhadap perusahaan

1. Tiga kewajiban utama :

  • Kewajiban ketaatan : Mematuhi semua aturan dan perintah serta petunjuk yang wajar dari atasannya
  • Konfidensialitas : wajib menyimpan informasi konfidensial yang telah diperoleh dalam menjalankan suatu profesi
  • Kewajiban loyalitas : mendukung tujuan perusahaan dan menghindari segala sesuatu yang merugikan kepentingan perusahaan

Kesulitan utama disini : adanya conflict of interst = konflik antara kepentingan pribadi dan kepentingan perusahaan

2. Melaporkan kesalah perusahaan?

Bila seseorang karyawan mengetahui terjadinya hal-hal yang tidak etis dalm perusahaan, bolehkah dia atau bahwak wajib melaporkannya kepada instansi lain diluar perusahaan? Dia melanggar kewajiban loyalitas atau tidak?

Syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi pembenaran moral atas hal itu :

  • Kesalahan perusahaan haru besar
  • Semua fakta tentang kesalahan harus jelas dan diketahui dengan baik
  • Pelaporan dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya kerugian
  • Pemecahan masalah secara intern harus sudah ditempuh lebih dahulu
  • Harus ada kemungkinan real bahwa pelaporan ini membawa sukses

Kewajiban perusahaan terhadap karyawan

1. Tidak boleh mempraktekkan diskriminasi

  • Membedakan karyawan dengan alasan yang tidak relevan
  • Alasan tidak boleh diskriminasi
  • Diskriminasi dan favoritisme (kecenderungan mengistimewakan orang tertentu)

2. Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja

Keselamatan kerja : adanya keamanan = bebas dari resiko kecelakaan

Kesehatan kerja : tempat kerja sehat = bebas dari gangguan kesehatan

Faktor keselamatan kerja : umumnya bersifat langsung

Faktor kesehatan kerja : menyangkut jangka panjang

  • Pertimbangan etis: pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja?
  • Sangkalan / pembelaan diri dari perusahaan
    • Kecelakaan atau kerugian si pekerja tidak secara langsung disebabkan oelh perusahaan
    • Si pekerja menerima resko kerja denga sukarela

Masalah : kerugian yang bukan dialami langsung oleh si pekerja, tapi keturunannya. Siapa yang bertanggung jawab?

Kesimpulan : syarat yang harus dipenuhi supaya resiko kesehatan dan keselamatan kerja, dapat diterima :

  • Harus tersedia pekerjaan alternatif
  • Para pekerja diberi informasi memadai tentang resiko kerja itu
  • Pekerja sukarela dan tanpa paksaan memilih menerima resiko tersebut
  • Mereka harus diberi imbalan ekstra untuk mengimbangi resiko
  • Perusahaan wajib meminimalkan resiko bagi sipekerja
  • Produk yang dikerjakan berguna bagi masyarakat luas

3. Memberi gaji yang adil

  • Dua pandangan tentang gaji :
    • Liberalistis : upah/gaji = imbalan bagi prestasi
    • Sosialistis : Gaji harus sesuai dengan kebutuhan pekerja
  • 6 faktor penting dalam mempertimbangkan gaji yang adil
    • Upah minimum (sesuai hukum)
    • Upah yang lazim dalam sektor industri atau daerah tertentu
    • Kemampuan perusahaan
    • Sifat khusus pekerjaan tertentu
    • Perbandingan dengan upah/gaji lain dalam perusahaan
    • Perundingan upah yang fair
  • Masalah khusus : senioritas, pembayaran khusus dan kenaikan gaji yang dirahasiakan

Etika lingkungan hidup

Alam di ambang kepunahan

  • Dibanyak negara terjadi erosi tanah yang semakin parah
  • Permukaan air tanah di berapa tempat di dunia mengalami penurunan
  • Antara sekarang dan tahun 2050 suhu udara diperkirakan akan naik antara 1.5 sampai 4.5 derajat celcius
  • Lapisan ozon menunjukkan gejala nyata telah mengalami kerusakan
  • Jumlah penduduk dunia msih terus bertambah
  • Hubungan ekonomi inernasional berperan pula dalam kerusakan lingkungan
  • Indonesia tidak luput dari masalah lingkungan yang berat
  • Dengan keyataan-kenyataan diatas maka masalah lingkungan sudah menjadi masalah serius bagi umat manusia.

Pola pendekatan yang merusak

  • Eksploitasi alam : pendekatan bersifat teknokaratis egosentris
  • Pencemaran lingkungan
    • Dalam bidang ekonomi modern
    • Dalam bidang hidup sehari-hari

Dampak pendekatan yang merusak

  • Merusak kelestarian biosfer : merusak keseimbangan dan keutuhan kehidupan di bumi di dalamnya manusia.
  • Mengancam generasi yang akan datang : merusak apa yang menjadi hak mereka

Tantangan etika mengubah sikap

  • Perlu dibangun kesadaran moral akan niali ontologis segenap makhluk hidup
  • Manusia harus segera mengubah sikapnya terhadap alam. Piet Leenhouwers (seorang guru besar filsafat di tilburg dan eindhoven) menegaskan : manusia harus mundur selangkah, dari raja despotis semesta alam, pusat dunia dan kosmos, menjadi hamba, sebagai bertanggungjawab, yang juga tergantung dari kosmos (dari egosentris ke ekosentrisme)

0 komentar :

Posting Komentar